PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia
berkembang dari tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam penjajahan Belanda.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa penjajahan
dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu itu
masyarakat diperkenalkan pada persenjataan modern baik yang ringan maupun yang
berat. Teknologi lain yang diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa
kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi
tersebut berasal dari negara-negara di Eropa. Kemudian pemerintah kolonial
Belanda menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di
sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung kepada masyarakat
di indonesia.
Dari sekian banyaknya dampak yang menguntungkan dari perkembangan teknologi
internet dalam era globalisasi, kemajuan teknologi internet memiliki beberapa
dampak yang tidak menguntungkan atau bisa merugikan bagi masyarakat,
Cyberstalking merupakan salah satu contohnya cyberstalking merupakan kegiatan
online stalking contohnya seseorang dapat ditargetkan untuk dilecehkan melalui
media email atau melalui media lainnya. Oleh sebab itu kita juga harus
memikirkan bagaimana menggunakan email secara baik dan benar, saat ini kita
dapat mencapai puluhan, ratusan atau ribuan dari situs yang tinggal menekan
tombol dapat terhubung langsung dengan situs lainnya. Cyberstalk memiliki
kemampuan untuk melecehkan atau mengancam orang lain (michael mirabito, Barbara
morgenstern 2004 : 295).
Cyberculture juga merupakan fenomena yang terjadi akibat
kemajuan teknologi, menurut elisenda ardevol yang melakukan penelitian mengenai
“antrhopological perspective of the internet” yang mengacu pada buku yang
berjudul Cyberculture yang dibuat oleh oleh pierre levy, dalam buku ini
dijelaskan bahwa Cyberculture merujuk ke dalam bidang interdisipliner baru
penelitian, didefinisikan oleh analisis budaya komunikasi dan informasi
teknologi. Peta dari galaxy internet memiliki empat attractor, pertama
Cyberculture sebagai budaya model baru berdasarkan teknologi internet,
kedua sebagai budaya yang muncul diinternet, ketiga sebgai produk budaya yang
dikembangkan di internet, keempat sebagai bentuk media.keempat elemen tersebut
ditarik dengan menggunakan empat koordinator atau tren utama dalam budaya
konseptualisasi : budaya sebagai strategi adaptif, sebagai keseluruhan sistem,
sebagai tatanan simbolik dan sebagai praktek yang signifikan.
Persepektif
budaya yang berbeda dapat dikaitkan dengan empat fokus utama penelitian dalam
studi cyberculture ; a) internet sebagai teknologi, b) internet sebagai konteks
sosial baru, c) internet sebagai kreatifitas baru dan alat kolaborasi dan
d) internet sebagai media komunikasi. budaya internet berfokus pada interaksi
soasial yang terjadi dalam konteks sosial online seperti forum, newsgroup dan
chating. Masalah penting disini adalah teknologi itu sendiri dan interaksi
sosial yang terjadi didunia maya yang harus dijalani secara bijak agar dapat
menghindari kerugian yang akan terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar